Perkuat Sinergi dan Kolaborasi,Kepala Badan POM RI Kunjungi Pabrik Danone SN Indonesia di Sentul
Jakarta, 3 Desember 2024 – Kepala Badan POM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar M.Biomed, PhD, bersama pejabat tinggi pratama Badan POM RI, mengunjungi pabrik Danone Specialized Nutrition (Danone SN) Indonesia di Sentul, Jawa Barat (02/12). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung rantai pasokan, proses produksi, dan sistem pemantauan di pabrik Danone SN Indonesia.
Selain itu, kunjungan ini juga menjadi ajang diskusi mengenai program kolaborasi yang diinisiasi oleh Danone SN Indonesia untuk mendukung inisiatif pemerintah. Beberapa program yang dibahas antara lain pemberdayaan UMKM melalui program Orang Tua Angkat (OTA) dan program ‘Makan Bergizi Generasi Maju’, yang merupakan uji coba penyediaan makanan bergizi lengkap dengan susu bubuk fortifikasi yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Lee Meng Thoong, CEO Danone SN Indonesia, menyambut kedatangan jajaran Badan POM RI dengan hangat. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Kepala Badan POM RI beserta jajarannya untuk mengunjungi dan melihat langsung fasilitas serta proses produksi kami yang telah menjadi bagian dari masyarakat selama 70 tahun. Semua produk di Danone SN Indonesia yaitu SGM Eksplor, Bebelac dan Nutrilon Royal diproduksi 100% di Indonesia dan telah memenuhi standar BPOM, serta sertifikasi halal dari BPJPH atau LPPOM MUI,” ujar Lee.
Melalui kunjungan ini, Danone SN Indonesia menunjukkan komitmen dalam menghadirkan produk nutrisi yang aman, sehat, berkualitas, higienis, dan halal. Setiap produk melalui proses penelitian dan pengembangan serta sistem produksi yang terintegrasi untuk memastikan kualitas terbaik sampai ke tangan konsumen.
Kepala Badan POM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, PhD, menjelaskan bagaimana keadaan ekonomi global dan nasional saat ini membutuhkan kolaborasi yang nyata antar berbagai pihak, diantaranya pelaku industri dan pemerintah, “Kondisi ekonomi global saat ini bervariasi, dengan beberapa negara mengalami peningkatan dan penurunan. Pertumbuhan Indonesia sekitar 5,6%, sementara pertumbuhan ekonomi global sekitar 2,5%. Oleh karena itu, kondisi Indonesia melalui Asa Cita Prabowo-Gibran difokuskan pada kemandirian pangan, pentingnya energi terbarukan, hilirisasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Kami berharap, Danone dapat berpartisipasi dan berkontribusi mendukung program-program pemerintah,” ujarnya.
Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, PhD juga berharap para pelaku usaha dapat menghasilkan produk yang baik untuk masyarakat. “Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk melihat supply chain, praktik manufaktur, dan proses monitoring di pabrik Danone. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan kolaborasi terkait program Makan Bergizi Gratis dan pendampingan UMKM, mengingat di Indonesia terdapat 64 juta UMKM, namun baru 60.000 yang terdaftar” ujarnya.
Sejalan dengan misi Kesehatan dalam Danone Impact Journey, perusahaan terus berupaya menyebarkan kebaikan melalui pangan dan membangun model pertumbuhan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan. Danone SN Indonesia juga mendukung berbagai inisiatif keberlanjutan, termasuk Gerakan Bersama Cegah Stunting dan program uji coba makan bergizi melalui program ‘Makan Bergizi Generasi Maju’ untuk anak-anak PAUD, TK, dan SD yang dilakukan pada September hingga Desember 2024 di Yogyakarta. Program ini meliputi pemberian makan bergizi yang dilengkapi dengan susu bubuk fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C, untuk membantu penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat, Edukasi gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Program minim sampah yang mendukung konsep zero waste, serta pengukuran dampak sosio-ekonomi bagi masyarakat.
Dalam menjalankan usaha, Danone SN Indonesia tumbuh bersama jutaan mitra dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi bagian dari rantai pasokan. Danone SN Indonesia juga turut melakukan pemberdayaan UMKM melalui dukungan sertifikasi halal untuk lebih dari 40 UMKM dan dukungan proses Nomor Izin Edar (BPOM RI MD) kepada 32 UMKM di Yogyakarta melalui program Orang Tua Angkat (OTA). Selain itu, perusahaan juga melakukan pendampingan kepada 90 UMKM di sekitar pabrik yang menyasar 1.400 penerima manfaat dan program DAMPING yang memberikan manfaat bagi lebih dari 10 ribu pengusaha di Indonesia serta 3.500 alumni dari kelas pendampingan intensif tersebut.