Danone Indonesia Dukung Kebijakan Lingkungan Hidup Nasional
Dalam semangat Hari Lingkungan Hidup yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, Danone Indonesia menegaskan kembali komitmen untuk terus mendukung kebijakan lingkungan hidup Pemerintah Indonesia, baik di tingkat nasional maupun daerah. Komitmen ini sejalan dengan peta jalan keberlanjutan kami, Danone Impact Journey, yang mengukur dampak positif Danone Indonesia terhadap kesehatan, lingkungan, serta komunitas dan masyarakat.
Secara nasional, Danone Indonesia berkomitmen untuk mendukung target pemerintah Indonesia dalam upaya pengurangan sampah oleh produsen sebesar 30% dari timbulan sampah pada 2029, sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri LHK No. P.75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen. Danone Indonesia menjadi salah satu perusahaan pertama yang menyerahkan Peta Jalan Pengurangan Sampah kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan mendorong diterapkannya Extended Producer Responsibility (EPR) secara wajib bagi seluruh pelaku industri sebagai salah satu solusi penting pengelolaan sampah plastik di indonesia.
Kami percaya upaya mengatasi permasalahan sampah hanya dapat diatasi melalui kerjasama multipihak dan kebijakan yang komprehensif untuk menjaga keberlanjutan ekonomi dan lingkungan secara berkesinambungan. Sejak 1993, Danone Indonesia melalui AQUA, telah menjadi pionir dalam program daur ulang dan pengumpulan botol plastik paska konsumsi melalui Program AQUA Peduli. Untuk memperkuat dan melanjutkan komitmen tersebut, sejak tahun 2018 Danone Indonesia membangun model ekonomi sirkular dan ekosistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan inklusif melalui #BijakBerplastik. Komitmen tersebut berfokus pada pengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah di Indonesia; memimpin kampanye nasional untuk konsumen dan anak-anak terkait pendidikan daur ulang; serta melakukan berbagai inovasi kemasan yang lebih berkelanjutan.
Bersama berbagai mitra, pelestari, dan pemangku kepentingan di sektor pengelolaan sampah, Danone Indonesia telah mengembangkan berbagai infrastruktur pengumpulan sampah di berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini, Danone Indonesia tercatat telah berhasil mengumpulkan 31,500 ton sampah plastik setiap tahunnya dan mengembangkan serta mendampingi 11 bank sampah induk, 10 Recycling Business Unit (RBU)/Unit Bisnis Daur Ulang, 11 Collection center, 3 TPST di Lamongan, Ponorogo, dan PIER, 32 TSP3R, serta memberdayakan 433 karyawan fasilitas daur ulang dan 25,000 pemulung.
Sebagai bagian dari komitmen untuk melakukan inovasi produk yang berkelanjutan dan melakukan efiensi penggunaan plastik, sejak 1983 kami menginisiasi air minum dalam kemasan galon guna ulang dan membangun budaya reuse atau guna ulang di Indonesia. Saat ini, 70% bisnis AQUA menggunakan kemasan galon guna ulang yang telah sepenuhnya sirkular. Dengan model guna ulang, produk ini mampu mengurangi hingga 83% emisi karbon, mengurangi penggunaan air hingga 90%, mengurangi pemakaian plastik hingga 78%, dan mencegah penggunaan lebih dari 770.000 ton plastik baru (virgin plastic) (LPEM UI,2022).
Selain itu, sejak tahun 2018, Danone Indonesia juga telah menjadi pionir penggunaan kemasan dengan 100% kandungan plastik daur ulang (recycled PET) dan 100% dapat di daur ulang melalui produk kami AQUA Life. Saat ini seluruh produk AQUA juga telah mengandung hingga 25% material daur ulang dan kami terus berinovasi untuk meminimalisir penggunaan plastik diantaranya dengan menghilangkan segel plastik di botol kami dan menggantinya dengan sistem keamanan produk yang lebih ramah lingkungan. Kami juga mengembangkan penggunaan jenis kemasan diluar plastik, dengan menggunakan botol kemasan kaca di produk AQUA Reflection dan AQUA Returnable Glass Bottle.
Berbagai inisiatif tersebut, kami lakukan sebagai upaya kami untuk bersama mendukung kebijakan pemerintah, termasuk berbagai kebijakan dan target pengurangan sampah di tingkat daerah seperti Gerakan Bali Bersih Sampah yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Sebagai bagian dari pelaku usaha, kami hadir dan secara aktif terlibat memberikan masukan serta usulan secara komprehensif demi suksesnya gerakan pengurangan sampah plastik di Provinsi Bali yang berkelanjutan.
Kami juga menjalin kemitraan dan program pendidikan untuk mendukung ekonomi sirkular dengan membangun dua unit bisnis daur ulang inklusif di Klungkung dan Lepang, 28 bank sampah tingkat desa, serta Bali Waste Cycle di Gianyar dan Denpasar untuk mengelola sampah domestik serta memilah kemasan PET dan PP. Melalui berbagai upaya tersebut, saat ini setiap tahunnya kami telah berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 ton sampah plastik di Pronvinsi Bali.
Kami percaya bahwa isu pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, merupakan tantangan bersama dan dibutuhkan upaya kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ekosistem ekonomi sirkular yang kuat dan tangguh. Kami yakin bahwa perubahan positif akan hadir dari kolaborasi dan semangat untuk bisa berjalan bersama. Kami berharap seluruh pihak memiliki semangat yang sama dan dapat menyatukan langkah untuk Indonesia yang lebih bersih dan sehat.